Ada banyak pengertian
tentang enterprise architecture.
Sebelumnya enterprise architecture terbentuk dari 2 (dua) kata
yaitu enterprise dan arsitektur.
Menurut (Zachman, 1997) , arsitektur adalah perancangan dari
suatu benda atau merepresentasikan suatu gambaran yang sesuai dengan suatu
obyek sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan kebutuhan dan
berkualitas. Menurut (Lankhorst, Wieringa, & Jonkers, 2005) dalam (Krisdanto, 2007) , arsitektur
menyiratkan suatu perencanaan yang diwujudkan dengan model dan gambar dari
komponen dari sesuatu dengan berbagai sudut pandang. Untuk definisi enterprise
mengandung arti keseluruhan komponen pada suatu organisasi dibawah kepemilikan
dan kontrol organisasi tunggal.
Enterprise dapat didefinisikan sebagai
organisasi (atau badan lintas organisasi) yang mendukung lingkup bisnis dan
misi yang telah ditetapkan. Kata enterprise digunakan karena cakupan dari
enterprise architecture meliputi sektor organisasi publik maupun pribadi,
keseluruhan bisnis atau perusahaan, bagian dari perusahaan besar, gabungan dari
beberapa perusahaan/ joint venture, operasi
bisnis berbasis outsourcing, dan
perusahaan multinasional.
Dari beberapa definisi diatas, Enterprise
Architecture adalah proses menerjemahkan visi dan strategi suatu bisnis
ke perubahan yang lebih efektif dengan cara membuat, mengomunikasikan, dan
meningkatkan kebutuhan kunci, prinsip dan model yang mendeskripsikan keadaan
perusahaan pada masa depan dan memastikan perusahaan untuk berevolusi menjadi
lebih baik. Enterprise Architecture secara berkelanjutan mempengaruhi manajemen
organisasi serta area teknologi yang ada dalam organisasi untuk pengembangan
blueprint sistem informasi (Ducet et al, 2008) dari berbagai disiplin baik
secara teori maupun praktis.
Tujuan
dari penggunaan Enterprise Architecture dalam
perusahaan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi bisnis dari
perusahaan itu sendiri. Penggunaan Enterprise Architecture
ini juga termasuk inovasi dalam struktur organisasi perusahaan, integrasi
proses bisnis, kualitas dan ketepatan waktu dari informasi bisnis, serta
memastikan bahwa investasi untuk teknologi informasi dalam perusahaan dapat
dipertanggungjawabkan.
Perkembangan teknologi yang pesat baru-baru ini
memberikan efek yang baik pada Enterprise Architecture. Enterprise Architecture mendefinisikan apa yang perusahaan
lakukan, siapa yang menjalankan perusahaan secara individual, bagaimana
fungsional perusahaan akan berjalan, dan bagaimana data-data perusahaan akan
disimpan dan dimanfaatkan. Biaya investasi dan operasional teknologi informasi
akan berkurang dengan manfaat yang sama, dan keakuratan dan kecepatan sistem teknologi
informasi akan meningkat. Bagaimanapun, pengembangan sistem Enterprise Architecture dan perawatannya tetaplah harus
dilakukan. Membangun sebuah sistem Enterprise Architecture dapat menghabiskan waktu dan biaya
investasi yang tak sedikit, termasuk juga fase-fase dimana perkembangan proyek
pembangunan Enterprise Architecture berjalan lambat dan membuat frustasi
banyak perusahaan, dimana implementasi sistem bahkan belum terealisasi. Jika
sistem ini tidak diperbaharui dan dirawat secara berkala, manfaat-manfaat yang
telah disebutkan diatas tidak akan dicapai dengan maksimal (Triyanto, 2012) .
Referensi :
Krisdanto, S.
(2007). Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk Perencanaan
Strategis Sistem Informasi. Tesis Magister Sistem Informasi - Teknik
Informatika Institut Teknologi Bandung.
Lankhorst, M.,
Wieringa, R., & Jonkers, H. a. (2005). Enterprise Architecture at Work
- Modelling, Communication and Analysis. Berlin: Springer-Verlag.
Triyanto, R.
(2012, September 27). Tentang Enterprise Architecture. Retrieved from
https://ramadhantriyanto.wordpress.com/2012/09/27/tentang-enterprise-architecture/
Zachman, J.
(1997). Enterprise Architecture : The Issue of the Century. Database
Programming and Design, 5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar