Minggu, 12 Februari 2017

Memahami Apa Itu Entreprise Architecture


Ada banyak pengertian tentang enterprise architecture. Sebelumnya enterprise architecture terbentuk dari 2 (dua) kata yaitu enterprise dan arsitektur. Menurut (Zachman, 1997), arsitektur adalah perancangan dari suatu benda atau merepresentasikan suatu gambaran yang sesuai dengan suatu obyek sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas.  Menurut (Lankhorst, Wieringa, & Jonkers, 2005) dalam (Krisdanto, 2007), arsitektur menyiratkan suatu perencanaan yang diwujudkan dengan model dan gambar dari komponen dari sesuatu dengan berbagai sudut pandang. Untuk definisi enterprise mengandung arti keseluruhan komponen pada suatu organisasi dibawah kepemilikan dan kontrol organisasi tunggal.
Enterprise dapat didefinisikan sebagai organisasi (atau badan lintas organisasi) yang mendukung lingkup bisnis dan misi yang telah ditetapkan. Kata enterprise digunakan karena cakupan dari enterprise architecture meliputi sektor organisasi publik maupun pribadi, keseluruhan bisnis atau perusahaan, bagian dari perusahaan besar, gabungan dari beberapa perusahaan/ joint venture, operasi bisnis berbasis outsourcing, dan perusahaan multinasional.
Dari beberapa definisi diatas, Enterprise Architecture adalah proses menerjemahkan visi dan strategi suatu bisnis ke perubahan yang lebih efektif dengan cara membuat, mengomunikasikan, dan meningkatkan kebutuhan kunci, prinsip dan model yang mendeskripsikan keadaan perusahaan pada masa depan dan memastikan perusahaan untuk berevolusi menjadi lebih baik. Enterprise Architecture secara berkelanjutan mempengaruhi manajemen organisasi serta area teknologi yang ada dalam organisasi untuk pengembangan blueprint sistem informasi (Ducet et al, 2008) dari berbagai disiplin baik secara teori maupun praktis.
Tujuan dari penggunaan Enterprise Architecture dalam perusahaan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi bisnis dari perusahaan itu sendiri. Penggunaan Enterprise Architecture ini juga termasuk inovasi dalam struktur organisasi perusahaan, integrasi proses bisnis, kualitas dan ketepatan waktu dari informasi bisnis, serta memastikan bahwa investasi untuk teknologi informasi dalam perusahaan dapat dipertanggungjawabkan.
Perkembangan teknologi yang pesat baru-baru ini memberikan efek yang baik pada Enterprise Architecture. Enterprise Architecture mendefinisikan apa yang perusahaan lakukan, siapa yang menjalankan perusahaan secara individual, bagaimana fungsional perusahaan akan berjalan, dan bagaimana data-data perusahaan akan disimpan dan dimanfaatkan. Biaya investasi dan operasional teknologi informasi akan berkurang dengan manfaat yang sama, dan keakuratan dan kecepatan sistem teknologi informasi akan meningkat. Bagaimanapun, pengembangan sistem Enterprise Architecture dan perawatannya tetaplah harus dilakukan. Membangun sebuah sistem Enterprise Architecture dapat menghabiskan waktu dan biaya investasi yang tak sedikit, termasuk juga fase-fase dimana perkembangan proyek pembangunan Enterprise Architecture berjalan lambat dan membuat frustasi banyak perusahaan, dimana implementasi sistem bahkan belum terealisasi. Jika sistem ini tidak diperbaharui dan dirawat secara berkala, manfaat-manfaat yang telah disebutkan diatas tidak akan dicapai dengan maksimal (Triyanto, 2012).

Referensi :


Krisdanto, S. (2007). Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Tesis Magister Sistem Informasi - Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.
Lankhorst, M., Wieringa, R., & Jonkers, H. a. (2005). Enterprise Architecture at Work - Modelling, Communication and Analysis. Berlin: Springer-Verlag.
Triyanto, R. (2012, September 27). Tentang Enterprise Architecture. Retrieved from https://ramadhantriyanto.wordpress.com/2012/09/27/tentang-enterprise-architecture/
Zachman, J. (1997). Enterprise Architecture : The Issue of the Century. Database Programming and Design, 5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar